Selasa, 17 Januari 2012

Bencana Costa Concordia terjadi ketika kapal pesiar Italia Costa Concordia menabrak terumbu karang dan terbalik pada tanggal 13 Januari 2012 di lepas pantai Italia. Kapal ini kandas di Isola del Giglio, Italia, yang mengakibatkan 4.232 orang dievakuasi dari kapal.[1] Meski laporan awal menyatakan sedikitnya enam orang tewas,[2] hanya tiga orang (dua penumpang dan satu awak kapal) dikonfirmasi meninggal pada tengah hari 15 Januari.[3][4] 42 lainnya terluka (tiga luka parah), dua penumpang dan seorang awak kapal yang terjebak di bawah dek telah diselamatkan, dan 17 lainnya masih dinyatakan hilang.[5][6] Kapten dan petugas pertama telah ditahan atas dugaan kecelakaan tanpa sengaja setelah berlayar dekat dengan pesisir pada jarak yang tidak diizinkan;[7][8][9] kehilangan kekuatan navigasi dan kendali kapal belum diputuskan.[10] Costa Concordia mulai beroperasi pada Juli 2006 dan merupakan kapal terbesar yang dibangun di Italia pada masa pembangunannya dengan nilai €450 juta, tonase kotor 114,500 GT dan panjang 2.902 m (9,520 kaki).
Bangkai kapal kandas dan terbalik hingga 80 derajat.

[sunting] Evakuasi

Sejumlah penumpang melompat ke air untuk berenang ke daratan, sementara lainnya sudah bersiap keluar dari kapal namun tertunda oleh kinerja awak kapal hingga 45 menit, karena mereka berusaha menurunkan sekoci terlebih dahulu.[11] Tiga orang dilaporkan tenggelam setelah melompat dari kapal, dan tujuh lainnya luka kritis.[12] Kepala pemadam setempat Ennio Aquilino mengatakan bahwa anak buahnya "mengangkat 100 orang dari air dan menyelamatkan 60 lainnya yang terperangkap di kapal."[13]
Para penyelam mencari kawasan perairan hingga pukul 18:00.[14] Mereka dibantu pemadam kebakaran terus mencari korban selamat yang terjebak di kapal, dan berhasil menyelamatkan sepasang warga Korea Selatan yang terjebak di kabin dua dek di atas perairan Mediterania.[10]
Dari jumlah total penumpang, 989 di antaranya adalah warga negara Italia, 569 dari Jerman, 462 dari Perancis, 177 dari Spanyol,[15] 126–129 dari Amerika Serikat,[15][16][17] 127 dari Kroasia, 108 dari Rusia, 74 dari Austria, 69 dari Swiss,[15] 47 dari Brasil,[18] sedikitnya 34 dari Belanda,[19] 26 dari Hong Kong, 25 dari Britania Raya, 21 dari Australia, 17–18 dari Argentina, 13 dari Taiwan, 12 dari Kanada, 12 dari Republik Rakyat Cina, 12 dari Polandia, 11 dari Portugal, 10 dari Rumania,[20] 11 dari Hongaria, 10 dari Kolombia, 10 dari Chili, 9 dari Turki,[15]4 dari Israel, 3 dari Makedonia[21], dan 1 orang dari Selandia Baru.[22] Penumpang lain ada yang berasal dari Meksiko[23] dan Irlandia.[24] Dari jumlah total awak kapal, 170 orang dari Indonesia[25], 12 dari Britania Raya, 6 dari Brazil[18][26] dan sedikitnya 1 orang dari Peru.[4]

[sunting] Akibat

Dua penumpang dan satu awak kapal tewas, 43 lainnya luka-luka (tiga orang luka parah),[3][5] dua penumpang dan satu awak yang terjebak di bawah dek telah diselamatkan,[5] dan enam awak serta sebelas penumpang lainnya masih belum diketahui.[6] Lebih dari 24 jam setelah insiden terjadi, tiga orang ditemukan hidup ketika pihak penyelamat meneruskan pencarian di kapal yang setengah tenggelam ini.
Kapten Francesco Schettino yang berusia 52 tahun, dengan pengalaman 11 tahun,[4] dan petugas pertama kapal telah ditahan atas dugaan pembunuhan dan kabur dari kapal.[7] Pihak berwenang mencoba menentukan sebab kapal tidak mengeluarkan mayday dan berlayar sangat dekat dengan pesisir.[27]

[sunting] Liputan media

Akibat besarnya bencana serta ukuran kapal, komentator berita dan saksi mata membanding-bandingkan bencana ini dengan peristiwa tenggelamnya RMS Titanic seratus tahun sebelumnya.[28]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar